Review buku Mojok " CINTA TAK PERNAH TEPAT WAKTU"
sebelum aku membahas review buku ini, izinkanlah aku bercerita sedikit bagaimana aku mulai mengenal dan akhirnya jatuh cinta pada penerbit buku ini "Mojok". diizinkan atau tidak aku bakalan tetap cerita haha :D baca aja, lumayan buang buang waktu wkwkwk
berawal dari game Duel Otak, yang secara random memasangkan aku dengan lawan yang akunnya bernama "Dadox" entah makhluk jenis apa ini. Dan sudah jelas dia kalah dalam game ini, tapi masih penasaran (mungkin) jadi dia ajak duel lagi, sampai akhirnya di chat "jago juga.." singkat cerita sampai bahas ke aku ini cewek atau cowok, aku ngakak dong, soalnya emang nama aku di balik "***" entah ini alibi atau tidak untuk membuktikan aku cewe minta WAnya. and then kita ngobrol banyak sampailah kepada buku. dia punya perpustakaan coba, hobi nulis, kopi, music ya tapi agak sedikit gilak dan aku masukan dalam klasifikasi makhluk nokturnal karna jarang tidur malam dan mungkin ketika tidur kepalanya ke bawah haha
untuk jenis bacaan buku, referensiku ga ada apa apanya, apalagi penerbit lokal. yaiyalah, aku selalu beli buku diskon besar besaran yang ada di gramedia jarang ada penerbit lokalnya.
"pernah baca buku-buku terbitan Mojok ga?" dia brtanya
dan aku cuma mikir, apan tuh mojok? apa yang aku pikirkan itu juga yang aku tanyakan langsung padanya. "coba baca buku buku dari penerbit Mojok, kamu pasti jatuh cinta" aku cuma berpikir "sehebat itu emangnya?"
he bet me to review buku mojok karna aku kalah main game coba. bisa bisanya game itu tak berpihak padaku.
dan bagaimana aku mendapatkan buku ini, kado ulang tahun. dari salah satu sahabatku. itu juga pake kodein semua yang ada di kontak WA coba tapi berhasil haha aku dapat empat buku dan salah satunya ini "Cinta Tak Pernah Tepat Waktu"
Judul: Cinta tak pernah tepat waktu
Penulis: Puthut EA
Penerbit: Mojok
Buku ini menceritakan tentang seseorang "Aku" yang merupakan sudut pandang pertama. tanpa nama, hanya ada "Aku" disana yang membuat pembaca aka aku sendiri berpikir siapakah "Aku" ini. dan tak menemukan jawaban hingga di halaman terakhir.
untuk pembaca fiksi romantis ala ala teenlit sepertiku, akan hancur harapannya karna novel ini tidak memberikan akhir yang bahagia.
"Aku tidak ingin cinta sejati. Tapi, biarkan aku mencicipi cinta yang bukan sesaat. Biarkan aku berjuang dan bertahan di sana. Biarkan aku tersiksa untuk terus belajar bersetia. Aku rela tenggelam disana, sebagaimana segelintir orang yang beruntung mendapatkannya.”
tak habis pikir ketika aku membaca potongan kalimat itu. seperti judulnya, memang yang di alami si tokoh dalam novel itu selalu merasakan kegagalan dalam percintaan. aku gak bisa sih bilang ini gagal. lebih tepatnya emang cintanya tidak pernah tepat waktu saja. memacu emosiku ysng baca sambil menggerutu "kok kayak gitu sih?", "yah telat, terlambat sadarnya". "oh jadi gitu sebenarnya".
aku berkali kali terbawa suasana ketika baca buku ini, aku benar benar merasakan sefrustasi apa tokoh "Aku" disana, merasakan lukanya, bahagianya, kelucuannya. satu lagi yang aneh, bukan aneh, tapi unik. disini si Penulis novel ini masuk dalam cerita. Dan derajatnya lebih rendah dari si tokoh "Aku".
banyak hal yang aku pelajari dari si tokoh misterius ini, tentang sakit hati dan cara sembuhnya, tentang keluarga,tentang dunia penulisan, yang benar-benar pengetahuan baru bagiku Seperti bayangan pekerjaan semacam penulis, editor, atau ghost writer. selama ini aku hanyalah penikmat, tanpa pernah berpikir bagaimana dunia yang sedang ku nikmati ini.
"Kamu jangan merasa sebagai satu-satunya orang yang menderita. Jangan berlebihan. Juga dalam menyikapi penderitaan. Selalu ada usaha-usaha dan kerja-kerja kecil yang bisa dilakukan. Kamu hanya butuh sedikit membuka mata dan telinga. Lihat, lihatlah... masih banyak orang yang bekerja dengan tulus. Masih banyak orang yang saling berbagi kebahagiaan dan harapan. Ikut, yuk..." (hlm. 112)
biasanya jika mereview sesuatu, dibalik kelebihan ada kekurangan. nah buat ku pribadi ini almost perfect. dan aku paling ga bisa menemukan kekurangannya. tapi kali ini kekurangannya cuma tidak sesuai ekspetasiku sebagai pembaca yang mengharapkan happy ending yang biasa. sayangnya penulisnya memberikan akhir yang berbeda. tapi tetap membuatku tersenum dan merasakan hangat didada.
dan teruntuk Mahluk Nokturnal Favoritku, teman baru di dunia maya, terimakasih sudah mengenalkan ku pada racun racun ini, dan aku addicted sekarang.
ps.ku tunggu karyamu ya :)
dan teruntuk Mahluk Nokturnal Favoritku, teman baru di dunia maya, terimakasih sudah mengenalkan ku pada racun racun ini, dan aku addicted sekarang.
ps.ku tunggu karyamu ya :)
Coba klo km deket, udah aku jajanin bakwan sama es teh, seriuss 😂
BalasHapus